Terdakwa korupsi APBD Toraja, CL Palimbong nyaris pingsan di persidangan. Memang sejak pertama kali memasuki ruang sidang wajah terdakwa terlihat pucat lesi.Melihat kondisi terdakwa yang kurang sehat, Jaksa Penuntut Umum Yeni Andriani, Desti Rerung dan Akbar SH meminta ke Majelis Hakim Syarifuddin Umar agar persidangan ditunda.
Rencananya agenda persidangan terdakwa adalah pemeriksaan saksi meringankan yang khusus untuk terdakwa. Namun, saksi tersebut tidak datang di persidangan. Dengan alasan itu pula persidangan terpaksa ditunda hingga 27 Maret 2008.
Penasihat Hukum terdakwa, Samuel Paembonan, membenarkan kalau kondisi kliennya memang kurang sehat. "Sejak awal saya sudah menyarankan agar terdakwa istirahat saja, namun ia tetap ngotot untuk mengikuti persidangan,''tandasnya.
Samuel mengatakan bahwa memang ada gangguan penyakit, jadi rencananya pada pemeriksan mendatang, setelah pemeriksaan saksi meringankan langsung juga digelar pemeriksaan terdakwa.
Dalam kasus ini terdakwa CL Palimbong didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam hal penyalahgunaan anggaran APBD 2004-2005 untuk empat item.
Masing-masing dana tak terduga, dana parpol, dana kemasyarakatan dan dana penghubung. Keempat item dana itu diduga diselewengkan terdakwa bersama Bupati Toraja Johanis Amping Situru dan wakilnya AP Popang. Berkas kedua terdakwa itu masih di Kejati Sulsel.
Wednesday, April 9, 2008
Palimbong Pucat Sidang Ditunda
Amping Depak Kepala Bappeda Tana Toraja
Mutasi mendadak yang digelar Bupati Tana Toraja, Johannis Amping Situru, "memakan" korban. Niko Biringkanae terdepak dari posisinya sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tana Toraja. Terdepak, Niko tidak mendapat jabatan apapun.Sabtu lalu, Amping melakukan pergeseran pejabat di lingkup Pemkab Tana Toraja. Mutasi ini terkesan mendadak. Sebelumnya, tak ada isu yang berkembang jika ada mutasi pejabat di bulan ini.
Dalam pengumuman mutasi, Amping menunjuk Rosiana Paallaoan sebagai kepala Bappeda. Sebelumnya, Rosiana adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Selain Niko, beberapa pejabat eselon dua ikut bergeser.
Seperti Yt Tinno yang digeser dari posisi kepala Bawasda. Namun Tinno msih bernasib baik sebab dimutasi menjadi asisten pemerintahan.
Mutasi ala Amping ini mendapat sorotan dari warga. Ketua Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) Tana Toraja, Aris Pongpalilu mengatakan, nuansa politik sangat kuat terkait penonaktifan Niko.
Aris menilai, selama ini Niko tidak pernah bebruat salah dan melakukan pelanggaran terkait dnegan jabatannya. Namun mengejutkan, tiba-tiba Niko dicopot dari posisinya dan tidak mendapat jabatan apa-apa sesuai eselonnya.
"Apakah Niko pernah bebruat salah? Saya melihat lebih pada perbedaan sikap antara bupati dengan kepala Bappeda pada saat pemilihan gubernur lalu. Kalau dari segi kepangkatan, Niko pejabat yang paling cocok di Bappeda," ujar Aris, akhir pekan lalu.
Niko yang dikonfirmasi melalui telepon selulernyaenggan berkomentar. Begitupun dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tana Toraja, YS Dalipang. Sekkab adalah ketua Bapperjakat.
Tuesday, April 8, 2008
+Psikologi Situasi+
Suatu hari anda tersesat ketika sedang melakukan travelling. Hari
sudah malam, dan tidak ada pilihan lain anda harus mencari tempat
berteduh di sebuah pondok. Pemilik pondok mengatakan bahwa semua kamarnya ada hantunya. Kamar manakah yg Anda pilih ?
A. Ada kepala manusia yg memandang dengan penuh kedengkian dari
luar jendela kamar.
B. Pintu kamar mandinya membuka dan menutup sendiri, dan juga
terdengar rintihan suara2 seorang wanita .
C. Tempat tidurnya bergerak sendiri setiap kali anda ingin mencoba
tidur diatasnya.
D. "Hantu tanpa kepala" duduk di bagian kaki tempat tidur Anda
ketika Anda terbangun di tengah malam.
PILIH SALAH SATU JAWABAN SEKARANG!!
SEBELUM ANDA GESER KE BAWAH UNTUK PENJELASANNYA
Type Anda :
A. Anda membutuhkan banyak privasi dan cocok bekerja sendirian.
Anda menginginkan pekerjaan yang stabil - sebuah pekerjaan yang tidak mudah terpengaruh faktor eksternal dan memberikan gaji yg pasti. misal: dokter, pengacara, guru, administrator.
B. Anda lebih menginginkan pekerjaan yg tidak perlu bepergian dan
bertemu dgn orang. Anda lebih memilih bekerja dalam tekanan boss Anda,jika itu memungkinkan Anda utk duduk di dalam kantor ber-AC sepanjang hari. misal: pegawai negeri, engineer, computer engineer, akuntan
C. Anda orang aktif yg tidak dapat duduk diam dan tidak suka
dibatasi.Anda mudah beradaptasi dengan pekerjaan yang berubah-ubah dan tidak bersifat rutin. misal: marketing, insurance, sales, sopir.
D. Anda cocok dgn pekerjaan yang memerlukan Anda utk bertemu orang,terutama kerumunan. Pekerjaan anda tergantung dari orang2 ini, tp anda tidak mengenal mereka. misal: artis, politisi, PR, resepsionis.
Tuesday, January 29, 2008
Konflik Antar-Etnis Mahasiswa, Mengapa Masih Terjadi? 1
SUDAH 60 tahun lebih bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, tetapi mengapa konflik antar-etnis masih juga terjadi? Ironisnya, konflik antar-etnis tersebut terjadi di kalangan mahasiswa, kelompok anak bangsa yang 80 tahun lalu mengumandangkan Sumpah Pemuda. Ironisnya lagi, peristiwa itu terjadi di Yogyakarta, sebuah kota budaya dan kota pendidikan yang selama ini dikenal sebagai miniatur Indonesia dan tempat persemaian multikulturalisme.
Catatan yang dibuat berdasarkan pemberitaan media massa dan juga sejumlah penelitian sosial dari lingkungan perguruan tinggi, memperlihatkan adanya pola yang berulang. Pertama, konflik meletup hanya karena penyebab yang sangat sepele. Hampir semua konflik antar-etnis mahasiswa di Yogya disebabkan oleh kesalahpahaman belaka. Kedua, konflik terjadi antara: (a) kelompok mahasiswa pendatang dengan penduduk asli, (b) kelompok mahasiswa pendatang dari suatu daerah atau suatu etnis dengan kelompok mahasiswa dari daerah/etnis lain, (c) kelompok mahasiswa pendatang dengan kelompok profesi tertentu (misalnya pengemudi becak).
Sebuah temuan menarik, konflik antar-etnis justru sangat jarang terjadi antara kelompok mahasiswa asli Yogya - dan juga Jateng - dengan kelompok mahasiswa dari etnis lain dari luar Jateng-DIY. Kalaupun kadang-kadang terjadi konflik antar-etnis dari luar Jateng-DIY dengan kelompok mahasiswa asli Yogya atau Jateng, biasanya tidak berkembang menjadi konflik dalam skala cukup besar, misalnya dalam bentuk pengrusakan-pengrusakan. Pada umumnya penyebabnya pun hanya berupa gesekan-gesekan kecil, seperti saat pertandingan olahraga.
bersambung...
Asrama: Biang Keladi?? 2 (end)
Berdasarkan temuan di lapangan, kelompok mahasiswa dari etnis yang terlibat konflik ternyata salah satu pihak kedua-duanya bertempat tinggal di asrama. Dengan fakta tersebut banyak pihak langsung menyimpulkan bahwa keberadaan asrama mahasiswa daerah memiliki kontribusi terhadap potensi antar-etnis. Keberadaan asrama mahasiswa cenderung menghambat proses akulturasi di kalangan mahasiswa dari suatu daerah/ etnis dengan masyarakat setempat maupun dengan mahasiswa dari daerah/etnis lain. Oleh karena itu keberadaan asrama mahasiswa daerah di Yogya yang jumlahnya cukup banyak, pernah dievaluasi, bahkan kalau perlu, direvitalisasi.
Tentang keberadaan asrama mahasiswa daerah sebagai salah satu penghambat proses akulturasi tentu saja tidak sepenuhnya benar. Hal itu sangat tergantung dari kebijakan yang diberlakukan pengelola asrama. Terbukti lebih banyak asrama mahasiswa daerah yang justru mampu mengarahkan penghuninya untuk berakulturasi dengan lingkungan setempat. Tetapi secara jujur memang harus diakui, keberadaan asrama mahasiswa daerah agak bertentangan dengan semangat Sumpah Pemuda.
Kalaupun keberadaan asrama mahasiswa daerah hendak dipertahankan, perlu diadakan revitalisasi. Idealnya asrama mahasiswa daerah tidak hanya dihuni oleh etnis tertentu. Asrama mahasiswa daerah harus dihuni juga oleh semua etnis yang ada di daerah pemilik asrama. Bukan rahasia lagi, banyak asrama mahasiswa daerah yang dimonopoli oleh etnis tertentu dari daerah pemilik.
Bentuk revitalisasi lain, sebagaimana diusulkan Walikota Yogya Herry Zudianto, asrama mahasiswa daerah selain dijadikan tempat hunian mahasiswa daerah, juga dijadikan pusat informasi sekaligus pusat studi mengenai daerah pemilik. Dengan tempat itu bisa dijadikan tempat pertama (Jawa: jujugan) siapapun yang ingin mengetahui hal ihwal mengenai daerah pemilik asrama, baik menyangkut aspek budaya, ekonomi, potensi daerah dan aspek lainnya..
oleh : S Soeprapto, Alumnus FIB UGM dan Prodi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM.