Google

Sunday, January 14, 2007

Toraja Mamali 2006(Sule Sang Torayaan-Rindu Toraja)

Tana Toraja, atau yang dapat diartikan sebagai 'daratan orang terhormat', dikenal oleh dunia bukan saja karena kebudayaan-nya yang unik, orisinil dan sarat akan keindahan seni tetapi juga karena keaslian, keasrian dan keindahan alamnya yang selalu dapat memukau hati para wisatawannya yang berkunjung.
Sampai saat ini masyarakat dunia masih dapat menikmati turunan-turunan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang suku Toraja ini, seperti bentuk-bentuk kebudayaan atau kesenian dari yang bersifat upacara kematian (rambu solo) sampai kerajinan ukir, pahat dan manik-manik dan juga tarian-tarian serta musik-musik khas Tana Toraja.Warisan ini tentunya menjadi sorotan perhatian dan tanggung jawab bagi masyarakat suku Toraja saat ini, terutama dengan adanya tantangan globalisasi ataupun modernisasi, ke-tidaksiapan melangkah menghadapi tantangan-tantangan tersebut tentunya dapat mempertaruhkan kelestarian alam, budaya Toraja dan juga kualitas sumber daya manusia Toraja itu sendiri.

Toraya Mamali' adalah program spontanitas seluruh lapisan masyarakat Toraja, baik yang tinggal di Toraja maupun di luar Toraja yang peduli terhadap kampung halaman, untuk bersama-sama kembali menyatukan visi dan misi demi membangun Tana Toraja atas dasar tanggung jawab dan komitmen bersama.

Toraya Mamali' dicanangkan sebagai program kerja lima tahun (2006-2010) dimana akan diwujudkan melalui konsep program kerja yang konkrit dan nyata yang khususnya akan diarahkan kepada bidang pendidikan, pertanian dan pariwisata. Pada tahun 2006 ini, sebagai awal perjalanan program ini, selama lebih dari satu pekan (19-29 Oktober 2006) akan diselenggarakan rentetan acara yang menyentuh ketiga bidang tersebut di beberapa titik pusat di Tana Toraja. Termaksud di dalam program acara ini antara lain adalah: pameran tenun atau batik, ukiran atau hasil kerajinan tangan, kontes kerbau unggul, pameran hasil pertanian unggul, seleksi guru dan pelajar teladan, sepak bola santai dan gerak jalan santai. Juga pada puncaknya nanti yaitu tanggal 28 Oktober 2006, Toraja akan diwarnai dengan Karnaval Budaya Toraja (pawai kendaraan hias, pemakaian baju khas toraja, permainan musik tradisional,dll), Tarian Toraja Massal yang akan melibatkan lebih dari 1000 orang penari, dan peresmian PLAZA TORAJA (Monumen MONJUANG: Monumen Perjuangan).

1 comment:

DASKMA said...

Salam dari Chicago,
Saya kebetulan dapat melihat foto anda (Toraja Mameli yg di hadapan danau di Makale dengan tugguh di latar belakang). Boleh saya bisa diberi izin anda untuk mereprodusikan foto anda di subuah buku antropologi? Nama lengkap anda akan dimassukan di buku sebagai seniman yang kutip foto tersebut. Kalau bisa, tolong kasih tahu saya di kadams@luc.edu
Kurre semanga!
Hormat,
Kathleen Adams